PEMBINAAN GTK

BOYOLALI (MANSABOY)—Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) MAN 1 Boyolali mendapatkan pembinaan dari Kepala Subdirektorat (Kasubdit) Bina GTK Madrasah Aliyah/Madrasah Aliyah Kejuruan (MA/MAK) Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, Dr. Suwardi, M.Pd, di Ruang Guru MAN 1 Boyolali, MAN 1 Boyolali, Selasa (6 Februari 2024).

Pada kegiatan Pembinaan GTK ini, Suwardi memberikan penjelasan tentang Implementasi Kurikulum Merdeka di tingkat MA. Menurutnya, Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum transisi serta penyesuaian setelah pandemi Covid-19. Kurikulum terbaru yang permanen, sebagai bentuk kelanjutan dari Kurikulum 2013 (K-13) bakal dirilis beberapa waktu mendatang.

Keutamaan dari Kurikulum Merdeka, pihak madrasah sebagai unit satuan kerja memiliki kewenangan dan otonomi menyusun program pembelajaran, termasuk adanya kelas unggulan atau spesialisasi. Kelas tersebut diharapkan mampu menjadi ciri khas dan identitas masing-masing madrasah.

“Jadi setiap madrasah harus berani untuk membuat kelas-kelas spesial. Misalkan kelas olahraga, maka pembelajarannya harus mendorong bakat dan potensi siswa dalam hal olahraga. Jadi jam pelajarannya juga harus didominasi potensi dan bakat dari kelas spesialisasi itu,” jelas Suwardi di hadapan guru-guru dan tenaga pendidik MAN 1 Boyolali.

Dalam Kurikulum Merdeka, lanjutnya, penting dilakukan asesmen diagnostik awal. Selain memotret gaya belajar siswa, asesmen tersebut sekaligus mendiagnosa bakat dan minat siswa yang nantinya akan menentukan proses belajar mengajar siswa. 

“Minat dan bakat siswa tidak bisa disamaratakan. Jadi sebagai guru kita harus mampu mengidentifikasi minat dan bakat tersebut, untuk menentukan bagaimana cara pembelajarannya nanti. Termasuk bagaimana kita menyelenggarakan asesmen atau penilaian. Misal kelas olahraga, tentu penilainnya lebih kepada praktik dibandingkan teori,” lanjutnya.

MAN 1 Boyolali telah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka sejak Tahun Pelajaran 2023/2024. Bidang Kurikulum membentuk kelas-kelas unik yang masuk dalam mata pelajaran muatan lokal (Mulok). Pengelompokan siswa ke dalam kelas-kelas unik tersebut  dilaksanakan berdasarakn hasil Asesmen Diagnostik pada awal tabun ajaran baru. Kelas-kelas tersebut yakni Kelas Matematika (X.A), Kelas Biologi (X.B), Kelas Informatika (X.C), Kelas Riset (X.D), Kelas Ekonomi (X.E), Kelas Geografi (X.F), Kelas Keterampilan (X.G), Kelas Bahasa Inggris (X.H), Kelas Tahfidz (X.I), dan Kelas Ilmu Hadis (X.J). 

Dalam penyampaiannya, Suwardi menjelaskan materi secara komunikatif dan interaktif sehingga membuat GTK MAN 1 Boyolali antusias mengikuti pembinaan selama kuran lebih dua jam ini. Selain itu, dibuka sesi tanya jawab. Salah satu guru MAN 1 Boyolali, Metrahultikultura, M.Pd, menanyakan tentang karier guru Pegawai Negeri Sipil serta pengembangan keprofesiannya. Sementara itu, Kepala MAN 1 Boyolali, Drs. H. Mahsun Alwaid, M.Ag, mengucapkan banyak terimakasih atas kesediaan waktu dan ilmu yang telah diberikan Suwardi kepada guru-guru MAN 1 Boyolali. 

“Pak Suwardi pernah datang memberikan pembinaan, kali ini bersedia kembali memberikan pembinaan bagi GTK MAN 1 Boyolali. Ini sungguh kesempatan yang baik dan kami beruntung sekali,” tandas Mahsun.

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan.

Nama
Surel
Situs web